Minggu, 11 Maret 2012

OBJEK WISATA KOTA BENGKULU

Wisata sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Kediaman Bung Karno, Salah satu yang tidak kalah pentingnya bangunan bersejarah yang baik untuk dikunjungi. Adalah Rumah kediaman Bung Karno, rumah yang terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Tahun pendirian rumah ini tidak dapat diketahui dengan pasti, rumah tersebut semula adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu.
Hingga sekarang ciri-ciri sebagai rumah Cina masih ada, yaitu lubang angin yang terdapat di atas jendela dan pintu bermotif huruf / ungkapan dalam bahasa Cina. Bung Karno yang memiliki nama kecil Kusno setelah diasingkan ke Endeh Flires sejak tahun 1934, kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938.

Kampung Tua Cina Bengkulu

Kampung Cina terletak 190 meter di sebelah selatan dari Benteng Marlborough, pada titik koordinat 3o 47' 15,9" LS dan 102o 15' 2,6" BT. Berdasarkan data sejarah kawasan ini merupakan pemukiman Cina sejak masa Kolonial Inggris. Keterangan tersebut mendukung keberadaan tinggalan-tinggalan arkeologi di kawasan tersebut yang berupa rumah tinggal yang mempunyai arsitektur Cina.
Terhitung ada 20 buah rumah tinggal yang berarsitektur Cina di kawasan ini. Rumah-rumah tersebut umumnya memanjang ke arah belakang, bertingkat 2, dan beratap lengkung.
Terlihat juga rumah-rumah tersebut diberi hiasan terawangan yang terdapat di atas jendela yang berfungsi sebagai ventilasi sebagaimana umumnya pada arsitektur rumah Cina.
Kini kawasan pemukiman cina tersebut hampir berubah bentuk walaupun sebagian masih dipertahankan keasliannya. berikut adalah 2 foto yang menggambarkan pemukiman tersebut seiring dengan perubahan waktu.
untuk mempertahankan keidentikan dan kekhasan daerah pemukiman cina tersebut, pemerintah daerah bengkulu mendirikan sebuah gerbang bercorak cina di depan benteng Marlborough tak jauh dari pemukiman tersebut.

Rumah Gubernur Inggris Thomas Stamford Raffles

Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu di tukar oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’. Dalam masa kekuasaannya Raffles tinggal di rumah ini yang selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas dalam pemerintahannya.
Bangunan ‘Istana Gubenur’ ini terletak sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia.
Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.
Rumah kediaman yang lebih mengesankan sebagai ’Istana’ ini sangat kental dengan corak arsitektur Eropa. Tiang-tiang besar yang berjajar di sisi depan bangunan mengesankan kekuatan dan kemegahan. Dinding-dinding yang tebal dengan bingkai jendela yang lebar merupakan ciri khas bangunan Bangsa Eropa pada masa itu.
Setelah kemerdekaan dan terutama setelah ditetapkannya Keresidenan Bengkulu menjadi Provinsi sendiri yang terpisah dari Provinsi Sumatera Selatan, Bangunan Rumah Kediaman Thomas Stamford Raffles ini di setahap demi setahap dipugar. Sekarang bangunan ini dimanfaatkan sebagai Rumah Kediaman Gubernur Bengkulu dimana sering pula digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktifitas pemerintahan daerah.


Wisata Sejarah Makam Sentot Alibasyah

Sentot Alibasyah adalah seorang panglima perang pendukung Pangeran Diponegoro, pada perang Diponegoro (1825-1830). Setelah kekalahan Pangeran Diponegoro, Sentot dan para pengikutnya dimanfaatkan oleh Belanda untuk memerangi kaum Paderi di Sumatera Barat. Karena dianggap bersimpati terhadap perjuangan kaum Paderi, akhirnya Sentot Alibasyah dibuang hingga akhir hayatnya di Bengkulu. Makam Sentot Alibasyah berlokasi di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara.
Makam ini terletak pada koordinat 03o 47l 20,7ll Lintang Selatan dan 102o 15l 48,4ll Bujur Timur. Pada masa kolonial Belanda letak makam ini berada agak di luar kota. Saat ini karena adanya perluasan kota, makam ini berada di dalam kota.
Pada makam Sentot tertulis tanggal pemakaman 17 April 1885. Makam ini berada di ketinggian 38 m diatas permukaan laut. Berjarak sekitar 1,2 km dari Benteng Marlborough dengan sudut kemiringan 94o. Bangunan cungkup makam Sentot Alibasyah bergaya bangunan “tabot” dan memiliki keistimewaan, yaitu di dalam cungkup tidak memperlihatkan adanya nisan kubur, sebagaimana biasanya kubur muslim di Indonesia.
Cungkup ini berukuran 570 x 420 cm, dan berdenah empat persegi panjang dengan pilar-pilar pada beberapa bagian cungkup. Bagian pusat (makam ) juga berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 327 x 184 cm.

Wisata Sejarah British Cementary

Komplek pemakaman Inggris dan Belanda  ini berjarak 640 m di sebelah timur Benteng Marlborough dengan keletakan geo­grafis 03o47'37,1" LS dan 102o15'12,2" BT. Komplek makam ini berada di tengah-tengah pemukiman. Pada komplek makam ini terdpat 15 buah makam dengan bentuk makam yang berupa bangun­an monumental.
Pada beberapa bangunan terli­hat lebih dari 1 nisan, umumnya ter­dapat 2 sampai 4 nisan. Berdasarkan pembacaan terhadap nisan-nisan yang terdapat di komplek makam ini diketahui kronologi dari nisan-nisan tersebut berkisar antara tahun 1775 sampai 1940.
Dari pengamatan terhadap kronologi nisan diperkirakan komplek makam ini juga digunakan ketika Belanda menguasai Bengkulu. Hal ini terlihat dari nama dan bahasa yang terdapat pada nisan-nisan tersebut. Pada nisan-nisan yang tertua sampai awal abad XIX yang ter­cantum adalah nama-nama orang Inggris dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Ing­gris; sedangkan pada nisan-nisan yang lebih muda nama-nama yang tercantum adalah nama-nama orang Belanda dan keterangan-keterangan lainnya ditulis dalam Bahasa Belanda.

Wisata Sejarah Dan Religi Mesjid Jamik Bengkulu

Mesjid Jamik ini terletak di jalan utama kota Bengkulu dan merupakan kenang-kenangan dari Bung Karno semasa pengasingannya dan juga sebagai seorang arsitek, bangunan mesjid yang masih aktif dipergunakan ini memiliki atap berbentuk Limas dan menggambarkan perkawinan budaya lokal, budaya thionghoa dan budaya islam. Mesjid ini terletak di ujung jalan soeprapto tepat di pusat keramaian kota Bengkulu.
Mesjid ini berada pada ketinggian 20 m di atas permukaan laut. Berjarak 1,2 km dari Benteng Marlborough, dengan sudut kemiringan 112o (Darmansyah 2002). Pada abad XIX bangunan masjid  berbentuk sederhana dengan bangunan berbahan kayu dan beratap rumbia. Pada awal abad ke XX masyarakat membangun masjid tersebut menjadi lebih baik dengan cara swadaya. Bagian dinding diganti dengan tembok, dan bagian atap diganti dengan seng, sekaligus memperluas masjid tersebut.
Pada tahun 1938, bangunan masjid didesain ulang oleh Bung Karno yang biaya ditanggung oleh masyarakat sendiri. Bung Karno sebagai arsitek bangunan tersebut tidak merubah secara keseluruhan, hanya bagian-bagian tertentu saja yang dirubah dan ditambah. Bagian dinding masjid ditinggikan 2 meter, dan bagian lantai ditinggikan 30 cm. Bung Karno memberikan ciri khas pada bagian atap dengan membentuk atap limasan kerucut dengan memberikan celah pada pertengahan atap sebagai sentuhan arsitektur tersendiri. Pada beberapa bagian bangunan ditambah tiang dengan ukiran dan pahatan berbentuk sulur-sulur di bagian atasnya dan dicat dengan warna emas.

Wisata Edukasi Sejarah Museum Negeri Propinsi Bengkulu

Museum  Bengkulu mulai dibangun pada tahun 1978. Namun, museum ini baru difungsikan pada tanggal 3 Mei 1980. Pada awalnya, Museum Negeri Bengkulu bertempat di Benteng Marlborough. Tiga tahun kemudian, tepatnya 3 Januari 1983, museum ini menemapati gedung baru di jalan pembangunan No.8 Padang Harapan.
Museum yang diresmikan oleh Drs. GBPH Poeger, Dirjen Kebudayaan pada waktu itu, memiliki dua ruangan pameran, yakni ruang Pameran Tetap dan Pameran Temporer. Di kedua ruang pameran inilah, pengunjung dapat melihat 3.660 koleksi yang meliputi bidang biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika dan keramologika.
Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu. Diantaranya adalah koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat, alat-alat rumah tangga, senjata tradisional, bentuk-bentuk rumah adat, tulisan huruf “ Ka ga nga” dan peninggalan-peninggalan masa prasejarah mulai dari masa peradaban batu sampai perunggu. Demikian juga peninggalan kerajinan kain tenun terdiri dari kain tenun masyarakat Enggano dan aneka jenis motif kain besurek.

Keistimewaan
Museum Negeri Bengkulu memiliki 126 koleksi naskah kuno yang hingga kini tidak diketahui identitas penulisannya (anonim). Saat ini, sepuluh di antaranya sudah berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Koleksi naskah kuno yang berisi pantung, sejarah dan wejangan ini berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Oleh kaena itulah, koleksi ini begitu berharga, patut untuk di jaga dan dipelajari.
Selain naskah kuno, museum yang berdiri atas lahan seluas 9.974 m2 ini juga memiliki koleksi kain tradisional. Salah satunya adalah Kain Besurek, yakni kain yang terbuat dari bahan katun, yang teknik pembuatannya seperti kain batik. Kain Besurek memiliki motif seperti huruf kaligrafi Arab. Namun, motif-motif ini tidak menjalin kata sehingga tidak dapat dibaca. Konon, kain ini merupakan perkembangan dari lamvang Surya Majapahit pada masa Hindu-Buddha di Indonesia.

Di samping itu, salah satu koleksi yang menarik dari museum ini adalah keberadaan mesin cetak Drukkey Populair dengan merek “Golden Press”. Mesin cetak buatan Amerika Serikat ini dibuat pada tahun 1930. Drukkey Populair inilah yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk mencetak “uang merah”. Uang merah merupakan sejenis Oeang Republik Indonesia (ORI) yang difungsikan sebagai alat tukar menukar yang sah,khusus di wilayah Bengkulu.

Lokasi
Museum Negeri Bengkulu terletak di jalan Pembangunan No.8, Padang Harapan Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia.

Akses

Museum yang terletak di kota Bengkulu ini dibuka setiap hari untuk umum, kecuali pada hari senin, dari pukul 08.00 – 13.00. Museum ini mudah diakses oleh pengunjung dari luar kota. Dari bandara, museum ini hanya berjarak 9 km, dari pelabuhan sekitar 19 km, dan dari terminal sekitar 3 km. untuk mencapai museum ini, pengunjung dapat menggunakan transportasi umum, taksi ataupun menyewa mobil.

Wisata Sejarah Monumen Thomas Parr

Monumen Thomas Parr merupakan salah satu objek wisata sejarah di Kota Bengkulu. Letaknya berdekatan dengan Benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 170 m di sebelah tenggara. Monumen berbentuk tugu dengan luas 70 meter persegi dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun1808 untuk memperingati Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu.
Thomas Parr (1805-1807) adalah pengusa Inggris di Bengkulu ke empat puluh sembilan yang terkenal sangat keji dan kejam. Dia diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805). Semasa memerintah, Thomas Parr menerapkan sistem tanam paksa untuk membuka perkebunan kopi di Bengkulu. Sudah tidak dapat dihitung lagi berapa banyak korban nyawa yang melayang selama masa tanam paksa tersebut.
Sampai suatu ketika, kebencian rakyat Bengkulu sudah tidak dapat dibendung lagi. Pada suatu malam, tepatnya pada tanggal 23 Desember 1807, rakyat Bengkulu beramai-ramai menyerbu Mount Felix ( Bukit Palik ) rumah peristirahatan Thomas Parr, tentu dengan maksud ingin menghabisi sang Residen itu. Pada malam yang naas itu, sang Residen yang lalim tersebut akhirnya terbunuh dengan cara yang mengenaskan.
Atas peristiwa itu, Pemerintah Inggris tidak ambil diam. Sebagai pemabalasan, tentara Inggris bertindak keji dan membabi buta, menghancurkan dusun-dusun dan membunuh setiap penduduk yang di jumpainya. Bukan hanya itu, hewan ternak pun tidak luput dari amukan tentara Inggris yang kehilangan kendali.

Menurut sebuah sumber, Thomas Parr dimakamkam di daerah tertutup di Fort Marlborough, dengan pertimbangan, untuk menghindari perasaan penduduk lokal, dan juga dikawatirkan akan digali dan dinajiskan (dikutuk) oleh penduduk lokal. Demikian juga dengan makam Charles Murray, sekretarisnya yang telah berusaha menyelamatkan Mr. Parr, dan meninggal pada tanggal 7 Januari 1808.
Bagi pemerintah kolonial Inggris, bagaimana pun juga Thomas Parr tetap dianggap sebagai pahlawan karena jasa dan pengabdiannya. Oleh karena itu, pemerintah Inggris kemudian mendirikan sebuah monumen untuk mengenangnya. Monumen tersebut dibangun diatas tanah yang berlokasi tidak jauh dari pusat ibukota Bengkulu (sekitar 150 kaki) dari Fort Marlborough.
Monumen yang didirikan tanggal 7 Januari 1808 itu, terdapat prasasti (memori) yang berkaitan dengan peristiwa Mount Felix. Orang-orang Inggris menyebut dengan nama Parr Monument, sedangkan kelompok elite pribumi Bengkulu menyebutnya sebagai Taman Raffles (Raffles Park). Penduduk pribumi Bengkulu itu sendiri lebih akrab menyebutnya sebagai kuburan bulek.

Keistimewaan
Keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik bangunannya dan aspek sejarahnya. Dilihat dari aspek fisiknya, keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari keunikan arsitekturnya. Monumen berbentuk tugu ini berdenah segi 8 dan mempunyai tiang-tiang bergaya corinthian (berbentuk bulat seperti balok kayu yang mengandung makna agar bangunan terlihat kokoh dan berwibawa). Pintu masuknya terdpat di bagian depan dan sisi kanan dan kiri, berbentuk lengkung sempurna dan tidak mempunyai daun pintu. Pada salah satu dinding di ruang dalan tugu terdapat sebuah prasasti, tapi pada saat ini sudah tidak dapat di baca lagi karena sudah rusak. Bagian atas tugu mempunyai atap yang berbentuk kubah.
Adapun nilai sejarah yang melekat pada monumen ini adalah mengingatkan masyarakat Indonesia pada besarnya kontribusi rakyat Bengkulu dalam mengusir penjajahan Inggris dari Nusantara. Monumen yang oleh rakyat Bengkulu disebut dengan kuburan Bulek ini merupakan simbol perjuangan dan persatuan dalam mempertahankan hak dan kemerdekaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.

Lokasi
Monumen Thomas Parr terletak di jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu Indonesia.

Akses
Letak yang tepat di jantung Kota Bengkulu, membuat Monumen Thomas Parr tidak sulit untuk di akses. Dari Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan taksi atau mobil sewaan untuk sampai di lokasi objek wisata ini dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Jika pengunjung menggunakan jalur darat, Monumen Thomas Parr juga mudah untuk di akses terutama dari arah terminal Bus Bengkulu. Dari terminal bus Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan ankutan kota jurusan kampung cina kota Bengkulu dan turun tepat depan Monumen Thomas Parr.

Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Letak Monumen Thomas Parr yang berada di pusat kota Bengkulu membuat lokasi wisata ini di kelilingi oleh sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap. Di sekitar monumen, pengunjung dapat menjumpai sarana akomodasi dan fasilitas seperti hotel atau rumah penginapan, restoran, shoping centre (pusat perbelanjaan), mini market, kios cenderamata, kios voucher handphone, sarana ibadah (masjid dan gereja), warung telekomunikasi, warung internet dan masih banyak lainnya.


Objek Wisata Sejarah Fort marlborough

Objek Wisata Bengkulu Fort marlborough. Setelah lebih kurang 140 tahun Pemerintah Inggris berada di Bengkulu, mereka banyak meninggalkan "warisan" peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Benteng Marlborough. Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet.
Nama benteng ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of Marlborough I. Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia.
Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya.
Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).
Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17. Sungguh merupakan daya tarik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Situs kawasan Benteng Marlborough ini berada dalam satu kawasan dengan objek wisata alam pantai, yaitu Pantai Tapak Paderi. Sehingga memberikan perpaduan objek wisata alam dan budaya. Kelengkapan kawasan ini sebagai objek wisata menjadi potensi besar untuk dapat menjadi objek wisata unggulan bagi Kota Bengkulu.

Benteng Marlborough sejak mulai dibangun telah memegang fungsi strategis di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Potensi kesejarahan yang demikian merupakan komoditi penelitian yang menarik. Potensi ini memiliki nilai yang besar dalam memperkaya kajian keilmuan.

John Bastin dalam bukunya yang berjudul: The British in West Sumatera (1685-1825) A Selection Documents with An Introduction. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1965., banyak memberikan informasi tentang kejadian-kejadian di sekitar Benteng Marlborough.
Bahkan yang lebih menarik adalah digunakannya dokumen-dokumen resmi dari pemerintah Inggris yang berpusat di Benteng Malborough, termasuk dokumen yang disebut SFR (Sumatera Factory Record). Karya pustaka ini dapat menjadi sumber informasi yang mampu memberikan daya tarik kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara.
Seperti salah satu informasi dari John Bastin yang menarik bahwa Benteng Marlborough pernah ditinggalkan oleh pemerintah Inggris selama hampir lima tahun, yaitu pada 1719-1724. Tentu saja ini menarik untuk diketahui lebih lanjut, tentang siapa yang menguasai Benteng Marlborough selama tahun 1719-1724, dan apa yang sebenarnya terjadi selama lima tahun tersebut.
Informasi tersebut tentu mengandung nilai sejarah yang tinggi dan merupakan sumber keilmuan yang berharga. Sebagai peninggalan sejarah yang penuh potensi keilmuan, Benteng Marlborough telah memiliki segmen pasar tersendiri, yaitu para pelajar dan mahasiswa.
Pada 1712 Yoseph Collet diangkat menjadi Deputi Gubernur, ia meminta izin untuk menggantikan benteng York dan membangun satu benteng baru di atas karang, satu bukit kecil yang menghadap ke laut sekitar 2 Km dari benteng York.
Pada 1714 dimulailah pembangunannya dan selesai pada tahun 1718. Yoseph Colet menyebutnya benteng "Malborough" yang merupakan Duke Of Malborough pertama yang diangkat menjadi pahlawan nasional setelah ia memenangkan sejumlah pertempuran melawan Perancis dan musuh-musuh lainnya.

Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles pada 1818-1824 Bengkulu menjadi terkenal. Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura.
Belanda selanjutnya menempati benteng Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada 1945. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai tahun 1970.
Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi Provinsi yang berdiri sendiri dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.
Apa saja yang ditawarkan kepada pengunjung objek wisata ini?
Para pengunjung dapat melihat kebesaran kekuatan penjajah kolonial di masanya dengan bangunan benteng yang besar dan masih terjaga kelengkapannya ini.
Kemudian menikmati panorama laut dari salah satu sisi benteng yang memang indah di sore hari, untuk penginapan para wisatawan tidak perlu susah-susah lagi, karena terdapat hotel dan penginapan di radius maksimal 1 km dari benteng ini.

Objek Wisata Pulau tikus

Objek Wisata Pulau tikus adalah pulau karang kecil yang terletak di sebelah barat kota Bengkulu. Pada masa dahulu pulau ini merupakan tempat kapal-kapal berlabuh untuk berlindung dari hantaman badai ombak laut Samudra Indonesia. Ukuran pulau ini sekitar 60 x 100 meter dan di sini juga terdapat menara mercusuar.
Di sekitar pulau ini terdapat batu-batu karang  yang dihuni oleh berbagai jenis ikan dan sangat potensial sebagai wisata laut dengan aktivitas memancing, menyelam, dan snorking. Untuk mencapai pulau ini dapat ditempuh menggunakan kapal nelayan sekitar 30 menit dari pelabuhan lama Bengkulu ( pantai tapak paderi )
Potensi fauna di kawasan ini terdapat ekosistem karang dan biota laut, jenis karang yang ada di kawasan tersebut yaitu acroporase, poriter, fungia, pociIIopora, montipora, sarcophiton.
Untuk jenis satwa dan biota laut, di antaranya ikan-ikan, karang, kepiting dan udang, di sepanjang pantai Pulau Tikus terdapat pantai pasir putih yang pada malam hari menjadi lokasi penyu sisik (eretmocheIys imbricata) dan penyu hijau (cheloma mydas) naik ke darat untuk bertelur.

Ada beberapa jenis burung yang dapat dilihat di kawasan tersebut yaitu burung bangau hitam (egresa sacra), burung dara laut (duluca bicolor), burung kwak maling (nytcicuray sp) dan burung pecuk padi (polocrocoray sulsinostris). Sedangkan flora yang dominan tumbuh yaitu nyampiung (caiophylum inophylum), waru, ketapang (terminalia cetapa), kelapa (cocos nucifera Sp) dan lain-lain.

Objek Wisata Tapak paderi

Objek Wisata Tapak Paderi Bengkulu adalah salah satu objek wisata andalan kota Bengkulu yang patut dijadikan salah satu tujuan berwisata di Kota Bengkulu. Pantai Tapak Paderi dapat ditempuh kurang lebih hanya 10 menit dari pusat Kota Bengkulu.
Pantai ini berada di antara Pantai Panjang dan Pantai Jakat Kota Bengkulu dan bisa terhubung langsung dengan kedua pantai tersebut baik melalui jalur laut, darat, dan udara.
Sejak zaman pendudukan Inggris di nusantara, di daerah sekitar Pantai Tapak Paderi dijadikan daerah pusat kota di Bengkulu pada saat itu.

Di pinggir pantai ini juga, Pemerintah Inggris pada zaman pendudukan membangun sebuah benteng pertahanan dan juga pusat pemerintahan yang dinamakan Benteng Marlborough atas instruksi Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless. Di pantai ini juga, terdapat China Town atau Kampung Cina yang merefleksikan kehidupan pada zaman pendudukan dahulu dan merupakan daerah pusat kota pada waktu itu.
Pantai Tapak Paderi memiliki pesona alam yang luar bisa, terutama pada saat matahari terbenam. Anda dapat menikmati suasana sunset yang romantis sambil menikmati jajanan jagung bakar. Anda juga dapat menikmati pemandangan di sekitar pantai dari tengah danau buatan yang terletak di pinggir pantai dengan menggunakan perahu yang memang disediakan di tempat ini.


Objek Wisata Pantai Jakat

Objek Wisata Pantai Jakat Merupakan pantai dengan kelandaian 0 – 1,5 meter saat pasang surut dan naik yang terletak 1 km dari pusat kota Bengkulu. Di pantai ini terdapat aktivitas nelayan tradisional yang berdomisili di sekitar kawasan pantai.
Atraksi wisata yang tersedia berupa kegiatan penangkapan ikan di laut, dan telah banyak fasilitas permainan seperti banana boat, jet ski dan yang lengkap dengan penjaga pantainya.
Pantai ini biasanya selalu ramai dikunjungi masyarakat setiap minggu sore dan hari-hari biasanya. berbagai fasilitas disediakan di kawasan ini, mulai dari penyewaan pelampung renang, banana boat bahkan jet ski.

Objek wisata pantai panjang

Objek wisata pantai panjang Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 km dengan potensi pasir putih dan di sepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara laut. Pantai yang juga dikenal dengan nama pantai gading cempaka ini terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota.
Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama laut, sunset view, rekreasi keluarga dan out bound.
Fasilitas umum antara lain : jogging track, hotel, restaurant, cafe, kios cinderamata, pub dan diskotik.

Objek wisata Danau Dendam tak sudah

Objek wisata Danau Dendam tak sudah, Nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung.
Namun pesona Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah indah dan eksotik.
Memang, saat ini belum banyak wisatawan yang mengenal danau yang hanya berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Bengkulu itu.
Danau ini juga memiliki berbagai flora unik, yakni anggrek Pensil (vanda hookeriana), yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik yang lain adalah anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis dan sikeduduk. Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memadang, pengunjung akan dimanja lanskap Bukit Barisan yang membiru dan terlihat sayup-sayup di kejauhan. Di seputar danau kini menjadi kawasan cagar alam karena menjadi plasma nuftah bagi anggrek pensil. Juga ditemukan berbagai fauna seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti kebakung dan palau.

Ketinggian kawasan ini dari permukaan laut kurang lebih 15 meter. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri dari batuan neogin (Pliosin dan Miosin). Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera. Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing. Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.

Ini baru kami posting lokasi-lokasi wisata di Kota Bengkulu dan sekitarnya, untuk mendapatkan info objek-objekwisata di Kabupaten dalam wilayah Provinsi Bengkulu hubungi kami melalui Telpon, email atau SMS layanan kami. Salam Wisata.
==================================

INFO WISATA HUBUNGI :
SHABILLA WISATA BENGKULU 
Alamat : Gedung Graha Pena Bengkulu Ekspress Jl. Jati Simpang Skip Kota Bengkulu
HP. 085268028382 - 081271484444



2 komentar:

  1. tolong kirim estimasi paket ke Bali pertengahan bulan April 2012.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok bos. untuk group berapa orang ya bos ? tolong kirim alamat emailnya ke 085268028382. terima kasih.

      Hapus

 

Blogger news

Iklan Properti

Blogroll

Iklan Mobil

About

Cari Jodoh